Selasa, 11 Oktober 2011

saudara seperjalanan


Perjalanan pulang ke Solo selalu menyenangkan buatku.. bersama motor tua kebanggaanku, selalu saja ada pengalaman baru. Sebuah motor kelahiran tahun 95 ber merk Honda,bertitel Tiger. Sebuah motor 200cc yang tangguh di segala medan. Mo kering,berbatu,becek,banjir se tumit? Ayo aja.. kaga takut. Heheh
Solo – Semarang ga begitu jauh. Sekitar 2 jam naik motor. Meski seringnya ridding sendirian, yang saya suka adalah gara-gara motor 200cc ini,saya berasa dapat saudara di jalan. Gimana bisa gitu? Ya kebetulan saya memang anggota sebuah komunitas motor Tiger, kopyah/chapter Semarang. Dengan identitas yang saya pakai (stiker,jaket,dll), ada saja anggota komunitas / club motor lain yang “menyapa” di jalan. Biasanya sih disapa dengan klakson atau mengacungkan jari jempol sambil mendahului. Seperti yang baru saya alami di minggu ini. Saat pulang ke Solo, ada sebuah motor Tiger style touring yang menyapa. Mungkin merasa sebagai satu “keluarga tiger”,walau ga kenal kami saling klakson dan angkat jempol. Dia memberi isyarat kalo dia akan berjalan membuntuti saya. Setelah sampai di Salatiga,di lampu merah,kami saling berjabat tangan ala bikers.. (wuihh bikerss.. wkwkwk) dia bilang “salam kenal masbro! Lain kali kalo ke Salatiga,mampir yak”.. “oke masbro. Thanks yak” jawabku. Kemudian kami berpisah di Salatiga,karna dia memang orang sana. Setelah itu aku lanjut ridding sendiri. Bahkan terkadang ga cuma nambah sodara sesama Tiger. Anak motor tipe lain sering juga loh. Mulai dari matic,bebek sampai motor laki (sport).. saling memberi salam walau ga kenal dan beda club / komunitas. Hal hal tersebut yang sering bikin perjalanan jadi berasa “hidup”. Sesuatu yang menurut saya unik. Saling sapa di jalan walau ga kenal dan beda komunitas. Urusan ‘biker brotherhood’ mah emang ga kenal batas dan ga bisa dibatasi. Nah begitupun setelah saya sampai di Solo dan muter muter kota. Di area Kartasura pun saya kembali disapa oleh bikers lain. Kali ini anak motor Megapro Jogja. Saling klakson dan berkata “ati ati di jalan masbro!”. Unik ya. Walau ga kenal tapi saling mendoakan biar selamat.
Keesokan harinya,saya ngelencer ke Jogja. Dan waktu pulang, memasuki area Prambanan kembali saya disapa seorang “brother”. “halo masbro!” sapanya. Dia mengendarai sebuah Honda Kharisma. “saya dari Tiger Prambanan masbro,kapan kapan mampir ya ke markas kami” katanya. Dan saya ucapkan terimakasih atas undangan nya. Kami pun berpisah sambil saling melempar acungan jempol. Wuih satu lagi dapat “saudara” nih. Betapa hebat nya kekuatan sebuah motor. Benda mati ini bisa menyatukan orang di jalan dengan semangat “brotherhood” nya. Itu baru cerita 3 hari. Masih banyak cerita lain di dan ‘saudara’ lain yang telah saya temui. Betapa indahnya hidup jika saling menghargai dan menghormati. Tanpa harus memandang merk ataupun club / komunitasnya. Sesama pangguna jalan raya, sudah selayaknya saling menghargai dan menghormati. Tapi ada satu merk yang saya lihat jarang menyapa pengguna jalan lain. Sebuah merk dengan inisial “HD”. Beda kelas kali ye.. karna harganya yang mahal :p